Berbalut Cinta
Zaki Membawa
kepribadian sang bunda yang lembut dalam koleksinya.*)
Pergelaran busana
yang digelar Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) lalu selintas sunyi. Bahkan ada
penikmat busana yang menangis melihatnya. Lagu yang diputar dan busana yang
diperagakan seolah menghanyutkan perasaan mereka.
Delapan koleksi
busana Muslimah yang ditampilkan memang mengundang decak kagum. Padahal saat
itu malam sudah larut. Tapi, penggemar setia perancang Ahmad Zaki tetap
menunggu gelaran koleksinya ditampilkan.
Tak heran jika
sambutan meriah dan hantaran bunga banyak diterimanya usai pergelaran. Karya Ahmad
Zaki memang mengundang senyuman.
“Ibu saya
menjadi inspirasi karya kali ini,” kata Ahmad Zaki. Bertajuk, ‘Everlasting Love
Devotion’, busana yang dikemasnya menampilkan kelembutan seorang perempuan. Rancangannya
merupakan bentuk kasih sayang sang perancang pada ibudanya. Pribadi sang ibu
yang lembut namun tegas dituangkan Zaki dalam balutan busana yang terkesan
mewah itu.
Warna-warna
alam menjadi pilihan Zaki kali ini. Busananya memang terang benderang. Kesan elegan
namun tak hilang melalui pilihan merah marun, hijau, hingga hitam. Pemilihan warna
alam tentu saja untuk menempatkan busananya melaju ke tren 2013. Megahnya busana
juga ditambahkan dengan aplikasi perca, logam, dan manik-manik.
Meski mewah,
busana dikemas agar terlihat lebih sederhana. Paduan gaya hijab berbentuk
turban yang eksentrik diaplikasikan. Sang desainer terinspirasi dari daerah
asalnya Padang, Sumatera Barat. Para petani perempuan di sana mengenakan tutup
kepala serupa kerudung turban. Baginya, mewah dan sederhana adalah dua hal yang
patut bercampur.
Ciri khas
karya terlihat pada permainan cutting. Potongan seakan memperlihatkan busana yang sedikit
tegas, seperti sifat ibunya yang lembut namun tegas. Permainan siluet A
Line juga dibalutkan. Melengkapi sisi feminim Kaum Hawa.
Mewah dan
sederhana ditajamkan dengan material yang nyaman. Bahan sutera jenis satin,
organdi, dan tafetta menjadi pilihan. Bahan sutera bukan tanpa sengaja dipilih.
Kain ini mencerminkan kelembutan. Menambah rasa tenang pada tubuh perempuan
saat memakainya.
Bagi Zaki,
menggelar pergelaran busana sama dengan membuat sesuatu yang sesuai dengan
keinginan hati. “Idealis namun tetap membuat konsumen nyaman,” lanjut desainer
yang mempunyai galeri di Bandung ini. Meski terinspirasi sang Bunda, karyanya
kali ini tetap menargetkan bisa diterima oleh perempuan dari usia produktif.
*) dikutip dari rubrik Leisure, Harian Umum Republika, Edisi
Selasa 29 Januari 2013